Mekanisme Ledakan Bom
Oleh iswahyudi
Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Universitas Sriwijaya
Beberapa waktu lalu di berbagai media massa ,
baik elektronik maupun cetak, sering bermunculan kasus peledakan bom di Indonesia .
Barangkali kita masih ingat dengan nama Imam Samudra atau Amrozi. Sosok yang
namanya melejit pasca peledakan Bom Bali I dan
II ini sempat menjadi momok yang menakutkan. Kasus peledakan bom sering kali
dikaitkan pada kedua sosok ini.
Namun, tahukah kita bagaimana proses tejadinya ledakan bom ini?
Mengapa bisa timbul ledakan?
Tulisan ini tidak bermaksud mengajarkan pembaca bagaimana
membuat bom. Namun, bermaksud untuk menjelaskan secara umum bagaimana mekanisme
sederhana ledakan bom itu bisa terjadi ditinjau secara kimia.
Dalam istilah kimia, reaksi peledakan ini dikenal dengan
nama reaksi eksplosif. Reaksi eksplosif merupakan reaksi kimia yang berlangsung
sangat cepat dan berlangsung dalam waktu sangat singkat. Reaksi eksplosif ini
akan membebaskan sejumlah energi yang sangat besar. Dalam skala yang besar,
reaksi ini mampu menghancurkan benda-benda yang berada dalam radius daya
ledaknya. Reaksi inilah yang dalam kehidupan sehari-hari dikenal dengan ledakan
bom.
Reaksi peledakan ini biasanya berlangsung dengan adanya
katalis. Katalis inilah yang menyebabkan suatu reaksi kimia berlangsung dengan
cepat. Katalis adalah suatu zat yang dapat meningkatkan kecepatan reaksi tanpa
memodifikasi perubahan energi gibbs standar dari suatu reaksi (Admin Alif,
2005).
Platina merupakan salah satu contoh katalis yang digunakan
untuk mempercepat terjadinya reaksi antara hidrogen dan oksigen dalam fasa gas.
Dari reaksi ini dapat menyebabkan ledakan.
Dari beberapa literatur, diketahui bahwa katalis dapat
menghasilkan atom hidrogen dari molekul hidrogen dan atom ini akan menyebabkan
terjadinya reaksi rantai yang sangat cepat.
Disamping katalis, reaksi peledakan juga bisa terjadi jika
ada nyala api, seperti nyala dari korek api, dan sebagainya. Nyala api ini
dapat menjadi pemicu terbentuknya radikal bebas. Dalam suatu mekanisme reaksi,
radikal bebas ini dapat menyebabkan reaksi bercabang yang menghasilkan lebih
dari satu radikal. Jika reaksi radikal ini terjadi dalam jumlah yang banyak,
maka jumlah radikal bebas dalam suatu reaksi akan meningkat. Akhirnya reaksi akan
berlangsung sangat cepat dan akan dibebaskan energi yang sangat besar.
Selanjutnya terjadilah ledakan.
Albert Einstein pernah memperkenalkan kepada dunia mengenai
hubungan antara energi dengan massa
dan kecepatan suatu benda yang dikenal dengan persamaan E = M.C2. Jika kita
hubungkan dengan reaksi peledakan diatas, didapatkan suatu kesimpulan bahwa
suatu reaksi peledakan akan semakin besar jika massa reaktan (zat yang mengalami reaksi)
digunakan dalam jumlah besar dengan adanya kecepatan yang sangat tinggi.
Einstein mendefinisikan kecepatan disini adalah kecepatan cahaya yang
dikuadratkan. Dari penggunaan tersebut terjadinya ledakan yang dasyat.
Dalam skala laboratorium reaksi peledakan ini pun bisa
diuji-cobakan. Dari berbagai literatur, di laboratorium terdapat banyak sekali
zat-zat kimia yang jika dicampur dapat menyebabkan terjadinya ledakan. Meski
ledakan yang terjadi tergolong kecil, namun secara prinsip hampir sama reaksi
ledakan lainnya dalam skala besar. Tinggal kita memperbesar konsentrasinya saja.
Selanjutnya agar terjadi ledakan, maka ditambahkanlah katalis atau nyala api
untuk mempercepat terjadinya reaksi atau pembentukan radikal bebas. Akibatnya
akan membebaskan sejumlah energi yang besar.
disadur dari http://www.chem-is-try.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar